Atman Dalam Agama Hindu

"ATMAN DALAM AGAMA HINDU”


DISUSUN
OLEH
Ni putu ayu intan lestari


PRODI DHARMA ACARYA SEMESTER III/A
 KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
 SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU NEGERI GDE PUDJA MATARAM
2018/2019

KATA PENGANTAR
Angayu bagia saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas asung kerta wara nugraha-Nya.
 Segala puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok tentang  “ atman dalam agama hindu“. Makalah yang kami susun ini merupakan tugas dari dosen yang mengajar di bidang tattwa
kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak. Sebagai manusia biasa, kami berusaha dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, dan sebagai manusia biasa juga kami tidak luput dari segala kesalahan dan kehilafan dalam menyusun makalah ini.
Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat kami haturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen yang telah membimbing dan sudah membagi ilmunya kepada kami sehingga dapat terselesaikan makalah ini. Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Dan harapan saya semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain dan orang yang membacanya.
Mataram, Desember  2017
Penulis


PENGERTIAN
Atman atau atma dalam agama hindu merupakan percikan kecil dari brahman yang berada di dalam setiap mahluk hidup. Atman di dalam badan manusia disebut jiwatman/jiwa atau roh yang menghidupkan manusia.
manusia dapat hidup dikarenakan adanya percikan kecil atau yang disebut atman/roh yang di berikan oleh Brahman (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Semua indria tidak dapat bekerja bila tidak ada atman. Diibaratkan matahari (brahman) dan sinarnya (atman) yang terpancar memasuki dalam hidup semua mahluk hidup.

FUNGSI ATMAN
Sebagai sumber hidup citta (alam pikiran) dan stula sarira (badan wadah) dari segala mahluk.citta (alam pikiran) Meliputi pikiran atau akal, perasaan kemauan inderanya dan instuisi. Sedangkan stula sarira (badan wadah) seperti darah, daging, tulang, lendir, otot, sumsum, otak, dll.
Bertanggung jawab atas baik buruk atau amal dosa perbuatan (karma) dari semua mahluk yang bersangkutan
Menjadi sumber hidup suksma sarira (badan halus) dari semua mahluk
Dalam filsafat hindu, mahluk hidup di dunia terutama manusia terdiri dari 3 unsur pokok yang disebut dengan Tri Sarira (tiga lapisan badan) yaitu:
Anta karana sarira (badan penyebab) atau tama, yaitu tenaga hidup bagi manusia dan mahluk lainnya.
Suksma sarira/lingga sarira (badan halus) atau citta, yaitu alam pikiran atau akal perasaan yang terdiri dari “budo manasahamkara”, indra dan intuisi.
Sthula sarira (badan kasar)  atau badan wadah seperti: kulit, darah, tulang, daging, sumsum dll. Yang berasal dari unsur panca maha buta. Karena adanya atmalah yang menjadi tenaga hidup yang menjiwai sthula sarira, mahluk dapat berpikir, indra dapat menikmati suat rasa, organisme tubuh dapat bergerak serta sel-selnya dapat berkembang biak.

SIFAT-SIFAT ATMAN
Dalam Bhagawad Gita di jabarkan mengenai sifat-sifat atman, yaitu:
Achedya : tidak terlukai oleh senjata
Adahya : tidak terbakar oleh api
Akledya : tidak terkeringkan oleh angin
Acesyah : tidak terbasahkan oleh air
Nitya : abadi
Sarwagatah : dimana-mana ada
Sthanu : tidak berpindah-pindah
Acala : tidak bergerak
Sanatana : selalu sama
Awyakta : tidak dilahirkan
Acintya : tidak terpikirkan
Awikara : tidak berubah dan sempurna, tidak laki-laki ataupun perempuan

ada 12 sifat atman, dimana semua atman memiliki sifat-sifat yang sudah di paparkan di atas bahwa atman tidak dapat di lukai oleh senjata tajam, tidak terbakar oleh api, tidak kering, tidak basah, bersifat abadi, dimana-mana ada maksudnya atman ada di semua anggota tubuh atau semua indria, atman tidak berpindah ke tubuh satu ketubuh yang lain, atman tidak bergerak yang bergerak itu anggota tubuh atau indria, atman yang ada dalam diri manusia selalu sama tidak berubah-ubah, tidak dilahirkan, tidak terpikirkan dan atman yang sudah ada dalam diri manusia tidak berubah menjadi laki-laki ataupun perempuan.

BAGIAN-BAGIAN SAPTA ATMA
ATMA : bhur loka
Antaratma : bhuah loka
Paramatma : swah loka
Niratma : tapo loka
Adhyatma : jana loka
Niskalatma : maha loka
Suniyatma : satya loka

HUBUNGAN BRAHMAN DENGAN ATMAN
Menurut Sankara hubungan antara jiwa dengan brahman tidak sama dengan hubungan alam semesta atau dengan brahman. Jadi jiwa tidak boleh dipandang sebagai kenyataan sifat brahman, sebab jiwa terkena pengaruh rajas dan tamas, walaupun jiwa adalah brahman seutuhnya.
Perbedaan atman dengan brahman yaitu atman merupakan percikan kecil dari brahman sedangkan brahman adalah sumber dari atman
Persamaan atman dengan brahman yaitu sifatnya kekal abadi dan abstrak

HUBUNGAN  ATMA DENGAN RAGA
Perpaduan atma dengan raga manusia menyebabkan manusia itu hidup, disebut dengan jiwa raga, atau nama rupa. Jiwatma disebut dengan nama dan raga disebut rupa. Jiwatmalah yang memiliki nama maka yang mati bukanlah atma (nama), melainkan raga (rupa) karena ditinggalkan oleh atmanya. Hal ini dikarenakan atma itu bersifat kekal abadi. Apabila ada salah satu organ dari alam pikiran atau badan yang rusak, walaupun ada atma maka mahluk itupun tidak akan bisa hidup dengan semestinya. Sehingga ketiganya (tri sarira)  merupakan kesatuan yang memiliki hubungan yang erat secara timbal balik. Hubungan inilah yang berbeda-beda setiap mahluk sehingga masing-masing memiliki karakteristik.

KESIMPULAN SECARA KESELURUHAN
manusia dapat hidup dikarenakan adanya percikan kecil atau yang disebut atman/roh yang di berikan oleh Brahman (Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Semua indria tidak dapat bekerja bila tidak ada atman. Diibaratkan matahari (brahman) dan sinarnya (atman) yang terpancar memasuki dalam hidup semua mahluk hidup.
Atman itu merupakan bagian dari tuhan/brahman. Bila tuhan diibaratkan lautan maka atman itu hanyalah setitik uap embun dari uap airnya. Demikianlah tuhan asal atman sehingga ia diberi gelar paramatman yaitu atma yang tertinggi. Atman berasal dari tuhan maka pada akhirnya atman kembali kepada-nya. Seperti halnya setitik uap air laut yang kembali kelaut saat hujan turun. Jiwatman adalah atman yang telah masuk kedalam tubuh, memberikan kekuatan dan hidup. Apabila  mati atman akan keluar dari tubuh (wadah) yang biasanya di sebut dengan sebutan roh.
ada 12 sifat atman, dimana semua atman memiliki sifat-sifat yang sudah di paparkan di atas bahwa atman tidak dapat di lukai oleh senjata tajam, tidak terbakar oleh api, tidak kering, tidak basah, bersifat abadi, dimana-mana ada maksudnya atman ada di semua anggota tubuh atau semua indria, atman tidak berpindah ke tubuh satu ketubuh yang lain, atman tidak bergerak yang bergerak itu anggota tubuh atau indria, atman yang ada dalam diri manusia selalu sama tidak berubah-ubah, tidak dilahirkan, tidak terpikirkan dan atman yang sudah ada dalam diri manusia tidak berubah menjadi laki-laki ataupun perempuan.
Atma itu dikatakan mengatasi segala elemen, kekal, abadi, dan tidak terpikirkan. Oleh karenanya atma itu itu tidak dapat menjadi subyek maupun obyek dan tindakan atau pekerjaan. Dengan kata lain atma itu tidak terkena oleh akibat perubahan yang dialami pikiran, hidup, dan badan jamani. Semua bentuk ini bisa berubah, datang, dan pergi tetapi atma itu tetap langgeng untuk selamanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata suranadi (pura suranadi)

Hindu punya cerita_makna banten saiban beserta mantranya