Hindu punya cerita_makna banten saiban beserta mantranya
Hai.. semeton Hindu kali ini saya sedikit akan menjelaskan tentang mebanten saiban atau biasanya di kenal dengan sebutan ngejot. umat hindu masih kurang paham tentang mebanten saiban terutama anak-naka remaja sekarang. biasanya kebanyakan orang tua menyuruh anaknya untuk mebanten saiban/ngejot dirumahnya, kalian adalah anak-anak generasi penerus jangan sampai lupa dengan yajna rutin ini dan jangan sampai tidak tau maknanya ya guys... meskipun dunia sudah semakin modern tapi umat kita jangan samapai melupan kewajiban kita sebagai umat Hindu. ternyata mebanten saiban/ngejot tidak sembarang dilakukan melainkan ada tempat-tempat tertentu dan beserta mantram yang di gunakan.
So jika ada di antara kalian masih kurang paham, yukk... mari kita belajar bersama dari pemaparan di bawah ini. kita langsung saja ya dari pengertian mebanten saiban
Mebanten Saiban atau Ngejot merupakan suatu tradisi Hindu di Bali yang biasa dilakukan setiap hari setelah selesai memasak di pagi hari. Mesaiban / Mejotan juga disebut dengan Yadnya Sesa, merupakan yadnya yang paling sederhana sebagai realisasi Panca Yadnyayang dilaksana umat Hindu dalam kehidupan sehari-hari.
sumber :
Hindualukta.blogspot.com
inputbali.com
So jika ada di antara kalian masih kurang paham, yukk... mari kita belajar bersama dari pemaparan di bawah ini. kita langsung saja ya dari pengertian mebanten saiban
Mebanten Saiban atau Ngejot merupakan suatu tradisi Hindu di Bali yang biasa dilakukan setiap hari setelah selesai memasak di pagi hari. Mesaiban / Mejotan juga disebut dengan Yadnya Sesa, merupakan yadnya yang paling sederhana sebagai realisasi Panca Yadnyayang dilaksana umat Hindu dalam kehidupan sehari-hari.
Mesaiban / Mejotan biasanya dilakukan setelah selesai memasak atau sebelum menikmati makanan. Dan sebaiknya memang mesaiban dahulu, baru makan. Seperti yang dikutip Bhagawadgita(percakapan ke-3, sloka 13) yaitu :
YAJNA SISHTASINAH SANTO, MUCHYANTE SARVA KILBISHAIH, BHUNJATE TE TV AGHAM PAPA, YE PACHANTY ATMA KARANAT
Artinya : Yang baik makan setelah upacara bakti, akan terlepas dari segala dosa, tetapi menyediakan makanan lezat hanya bagi diri sendiri, mereka ini sesungguhnya makan dosa.
Makna dan Tujuan Mesaiban
Yadnya sesa atau mebanten saiban merupakan penerapan dari ajaran kesusilaan Hindu, yang menuntut umat untuk selalu bersikap anersangsya yaitu tidak mementingkan diri sendiri dan ambeg para mertha yaitu mendahulukan kepentingan di luar diri. Pelaksanaan yadnya sesa juga bermakna bahwa manusia setelah selesai memasak wajib memberikan persembahan berupa makanan, karena makanan merupakan sumber kehidupan di dunia ini.
Tujuannya mesaiban yaitu sebagai wujud syukur atas apa yang di berikan Hyang Widhi kepada kita. Sebagaimana diketahui bahwa yadnya sebagai sarana untuk menghubungkan diri dengan Sang Hyang Widhi Wasa untuk memperoleh kesucian jiwa. Tidak saja kita menghubungkan diri dengan Tuhan, juga dengan manifestasi-Nya dan makhluk ciptaan-Nya termasuk alam beserta dengan isinya.
Isi dari banten saiban/ngejot biasanya terdiri dari
* nasi yang baru matang dan di atasnya beri bawang merah, garam dan jahe (jenis banten saiban ini biasanya identik dengan haturan kepada bhuta yajna)
*nasi yang baru matang dan diatasnya di beri saur
*nasi yang baru matang dan biasanya di beri lauk yang sudah di masak
Isi dari banten saiban/ngejot biasanya terdiri dari
* nasi yang baru matang dan di atasnya beri bawang merah, garam dan jahe (jenis banten saiban ini biasanya identik dengan haturan kepada bhuta yajna)
*nasi yang baru matang dan diatasnya di beri saur
*nasi yang baru matang dan biasanya di beri lauk yang sudah di masak
Tempat Menghaturkan Saiban
Ada 5 (lima) tempat penting yang dihaturkan Yadnya Sesa (Mesaiban), sebagai simbol dari Panca Maha Bhuta:
- Pertiwi(tanah),biasanya ditempatkan pada pintu keluar rumah atau pintu halaman.
- Apah(Air), ditempatkan pada sumur atau tempat air.
- Teja(Api), ditempatkan di dapur, pada tempat memasak(tungku) atau kompor.
- Bayu, ditempatkan pada beras,bisa juga ditempat nasi.
- Akasa, ditempatkan pada tempat sembahyang(pelangkiran,pelinggih dll).
tempat-tempat yang biasanya menghaturkan saiban dan beserta mantranya
Pintu Masuk
Om Sang Hana Dora Kala Ya Namah
Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dorakala, hamba bersujud kepada-Mu.
Tempat Ari-Ari
Ih, Anta, Preta, Bhuta, Kala Dengen, Ya Namah
Ya Anta, Preta. Butha, Kala Dengen hamba bersujud pada-Mu.
Tugu Penunggun Karang
Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
Pengijeng
Om Sang Hyang Indra Blaka Ya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud sebagai penguasa alam, hamba bersujud pada-Mu.
Pengadang-adang
Om Sang Maha Kala, Nandikala Boktya Namah
Ya Tuhan, Nandi Kala sebagai penjaga pintu masuk, hamba menghaturkan persembahan semoga berkenan.
Tugu Capah
Om Sang Hyang Durga Maya Ya Namah
Ya Tuhan, dalam wujud Durgamaya sebagai saktinya Siwa, penguasa atau dari Butha Kala, hamba bersujud kepada-Mu.
Penglurah
Om Anglurah Agung Bhagawan Penyarikan Ya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Anglurah sebagai perantara bagi Sang Anembah dengan Sang Kasembah, hamba bersujud kepada-Mu.
Sri Sedana
Om Kuwera Dewa Ya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Sang Hyang Kuwera, sebagai penguasa kekayaan, hamba bersujud pada-Mu
Taksu
Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
Mesaiban Di Merajan Kemulan
Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha. Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
Mesaiban Di Sumur
Om Ung Wisnu Ya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Wisnu, penguasa Air kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Mesaiban Di Pelangkiran
Om Om Dewa Datta Ya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Purusa Predana, sebagai sumber dari kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Mesaiban Di Tempat Air
Om Gangga Dewya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dewi Gangga, hamba bersujud pada-Mu.
Mesaiban Di Kompor / Tungku
Om Sang Hyang Tri Agni Ya Namah Swaha
Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Agni, sebagai penguasa penerang dalam kegelapan, sebagai sumber energi bagi kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Mesaiban Dapur Di Tempat Beras
Om Sri Dewya Namah Swahasekian info yang bisa saya berikan, semoga bisa bermanfaat semoga bisa diterima. Jika ada kata kurang dan lebih dari penjelasan di atas mohon maaf. bila ada kritik dan saran akan saya tampung dan kita bisa sharing bersama.
Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai penguasa Amertha, hamba bersujud pada-Mu.
sumber :
Hindualukta.blogspot.com
inputbali.com
Komentar
Posting Komentar